Di meja makan, keluarga tampak lengkap. Ayah sibuk dengan dokumen kantor, Ibu menyajikan sayur asam, sementara adiknya, Rian, asyik bermain ponsel.
“Kamu baik-baik saja? Wajahmu pucat,” Ibu menyentuh dahinya.
Lina mengelak. “Hanya kurang tidur. Deadline kampus banyak.”
Ayah mengangkat mata dari dokumen. “Kalau mau sukses harus kuat. Nenekmu dulu bekerja di sawang seharian tetap tidak mengeluh.”
Lina menatap nasi di piringnya. Jika saja mereka tahu…
Page 2 of 8