***
Malam itu, Lina terbangun dengan jantung berdebar kencang. Ia meraih buku hariannya dan mulai menulis:
Hari ini lagi-lagi aku pura-pura baik-baik saja. Tapi sebenarnya aku lelah. Leherku selalu tegang, dadaku sesak, dan kadang aku ingin menjerit tanpa alasan. Aku takut ….
Tiba-tiba, pintu kamarnya terbuka. Rian berdiri di sana dengan wajah khawatir. “Kakak … aku dengar suara terisak,” katanya pelan.
Lina buru-buru menutup buku harian. “Hanya mimpi buruk.”
Rian duduk di tempat tidurnya. “Aku tahu Kakak tidak baik-baik saja. Sejak pulang dari kampus bulan lalu.”
Tanpa disadari, air mata Lina mengalir deras. Rian memeluknya erat.