***
Di acara talkshow kampus tentang kesehatan mental, Lina berdiri di podium dengan tangan sedikit gemetar.
“Nama saya Lina, dan saya seorang pejuang anxiety disorder.” Suara Lina jelas terdengar di ruangan sunyi. “Saya di sini untuk mengatakan: tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja.”
Ketika tepuk tangan bergemuruh, Lina melihat seorang mahasiswi di barisan belakang sedang menangis. Ia tersenyum, tahu bahwa perjalanannya yang panjang kini bisa menjadi cahaya bagi orang lain.
Di hari ulang tahunnya yang ke-23, Lina menerima hadiah dari keluarga – seekor anjing terapi bernama Joy. Saat menggenggam tali ikatnya, ia sadar:
Pemulihan bukan tentang menjadi sempurna. Tapi tentang belajar mencintai diri sendiri – lengkap dengan segala retakannya.(**)