*Oleh Halid Saifullah, SH, MH
Sejarah demokrasi Indonesia membuktikan bahwa kedaulatan sejati berada di tangan rakyat. Dari perlawanan melawan kolonialisme, gelombang Reformasi 1998, hingga berbagai demonstrasi saat ini, gerakan massa selalu menjadi suara kolektif ketika kanal politik formal tidak lagi berfungsi. Dalam setiap langkah perjuangan ini, ada pengorbanan yang mewarnai perjalanan panjang bangsa.
Martir dalam konteks demokrasi bukan hanya mereka yang gugur di jalanan, tetapi juga sosok-sosok pemberani yang melawan arus, berani bersuara, dan rela mengorbankan kenyamanan pribadi demi kepentingan publik. Pengorbanan mereka memberi legitimasi moral bahwa perjuangan rakyat adalah nyata. Sayangnya, pengorbanan ini sering kali hanya dirayakan secara simbolis, tanpa benar-benar diwujudkan dalam perubahan sistemik yang lebih adil dan demokratis.