Meski bermanfaat, hal ini tidak membuktikan jika mengonsumsi matcha bebas risiko. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya konsumsi berlebihan bisa menyebabkan gangguan tidur, kelebihan kafein, juga potensi gangguan penyerapan zat besi.
Selain itu, kualitas matcha juga berpengaruh besar. Matcha dengan “grade” tinggi/lower memiliki kontaminan lebih baik, sementara produk murah atau yang tidak jelas asalnya bisa tercemar logam berat ataupun pestisida.
Dengan bergesernya kebiasaan mengkonsumsi kopi ke matcha yang didasarkan pada dorongan kesehatan, keinginan untuk menghindari efek samping kopi, dan manfaatnya dalam jangka panjang, ini bisa menjadi tren yang positif untuk anak muda . (Indria)