Teknologi tersebut dikembangkan oleh Kaiwa Technology, perusahaan yang berbasis di Guangzhou.
Tim ilmuwan dalam proyek ini dipimpin oleh Zhang Qifeng, alumnus Nanyang Technological University (NTU) di Singapura.
“Sekarang teknologi ini perlu ditanamkan ke dalam perut robot sehingga manusia sungguhan bisa berinteraksi dengan robot untuk mencapai kehamilan, memungkinkan janin tumbuh di dalamnya,” ujar Zhang.
Saat ini, proses detail mengenai metode pembuahan, termasuk penggunaan sel telur dan sperma, masih belum diungkap secara terbuka oleh tim peneliti.
Zhang menyebutkan bahwa teknologi robot gestasi ini telah memasuki tahap siap rilis. Prototipenya ditargetkan dapat diperkenalkan ke publik pada 2026. Proyek ini diperkirakan menelan biaya pengembangan sebesar 100.000 yuan atau sekitar Rp 226 juta.