4. Kekuatan narasi dan unsur lokal
Film yang menggunakan unsur-unsur lokal, mitos, adat, budaya setempat lebih mudah menarik simpati penonton karena terasa “milik kita sendiri”. Penonton merasa cerita horor itu bukan hanya fantasi asing, tapi sesuatu yang bisa terjadi dalam kehidupan nyata atau ada orang yang percaya hal itu.
5. Pemasaran dan media sosial
Banyak film horor menggunakan strategi pemasaran yang sangat efektif: teaser yang memancing rasa penasaran, rumor atau kisah “di balik layar” yang menyeramkan, pemanfaatan media sosial untuk viral, dan tanggal rilis yang strategis (liburan, setelah Ramadan, atau ketika orang keluar lebih banyak). Dyah*