Tak jarang, vape menjadi semacam aksesori gaya hidup yang dipamerkan di media sosial. Fenomena ini juga didorong oleh maraknya konten kreator yang menampilkan “trik asap” (vape tricks), yang menambah daya tarik vape di kalangan anak muda.
Salah satu alasan meningkatnya tren rokok elektrik adalah anggapan bahwa vape lebih aman daripada rokok konvensional. Uap yang dihasilkan dianggap tidak berbahaya seperti asap tembakau.
Namun, para pakar kesehatan menegaskan bahwa cairan vape tetap mengandung nikotin, zat adiktif yang berpotensi menyebabkan kecanduan.
Dalam hal ini kami mewawancarai seorang mahasiswa bernama Aldo yang mengungkapkan jika menggunakan vape maka penampilannya akan terlihat lebih keren, berbanding terbalik jika mereka mengonsumsi rokok konvensional.
“Sebenarnya kenapa lebih milih vape daripada rokok karena lebih ngerasa keren, terus kalo vape rasanya beragam dan lebih stylish,” ujar Aldo (22), Mahasiswa, Kamis (11/9/2025).
Pemerintah Indonesia sudah mulai mengatur peredaran rokok elektrik melalui cukai hasil tembakau. Namun, pengawasan terhadap penjualan online masih menjadi tantangan.